Ketika seseorang
memiliki ambisi maka orang tersebut akan bersemangat untuk
mengejarnya. Namun dikala semangat itu luntur maka akan berganti
dengan malas. Ini pasti dialami oleh setiap manusia, dimana terdapat
waktu ketika kita memiliki titik jenuh dalam menjalankan sesuatu.
Itu pun yang saya alami, disaat-saat tertentu semangat itu timbul begitu bergelora, tetapi disaat pekerjaan tersebut dilakukan berulang-ulang maka akan timbul satu kejenuhan. Kejenuhan ini harus dihindari dan diantisipasi agar tidak merembet ke hal yg bernama malas. Jika malas mendera, maka orang akan tidak bersemangat dan akhirnya loyo.
Itu pun yang saya alami, disaat-saat tertentu semangat itu timbul begitu bergelora, tetapi disaat pekerjaan tersebut dilakukan berulang-ulang maka akan timbul satu kejenuhan. Kejenuhan ini harus dihindari dan diantisipasi agar tidak merembet ke hal yg bernama malas. Jika malas mendera, maka orang akan tidak bersemangat dan akhirnya loyo.
Saya
sendiri tidak memungkiri bahwa malas ini bisa dibilang adalah sebuah
penyakit yang harud dibasmi dan dimatikan. Efek malas dapat menjalar
ke semua hal yang menjerumuskan kita ke sisi negativ, mulai dari
pekerjaan tidak selesai yang akhirnya menumpuk, membuat kita lemas
tak bertenaga, hingga dapat menimbulkan penyakit lain. Seperti contoh
kita malas untuk berolahraga dipagi hari, maka efeknya kita dapat
terserang penyakit. Karena timbunan lemak yang ada dalam tubuh yang
seharusnya terbakar saat kita berolahraga malah hanya akan tertimbun
di badan kita yang bisa menimbulkan obesitas.
sumber-gambar : kreavi.com |